Orang Minang menyebut tumbuhan rempah yang katanya asal
Maluku ini dengan nama cangkeh. Di daerah pesisir pantai ataupun di pulau
tengah laut, tumbuhan ini banyak ditanam.
Secara tradisional, cengkeh (syzygium aromaticum)
digunakan masyarakat untuk menghangatkan badan, mewangikan mulut dan
menghilangkan rasa kantuk. Rasanya yang sedikit pedas dan dingin, membuatnya
enak digigit sedikit demi sedikit di kala hujan.
Rasa dan aroma cengkeh dikenal sangat tajam, bermanfaat
melancarkan sirkulasi darah. Selain itu, juga mampu mengusir meriang,
penyakit-penyakit gangguan peredaran darah, seperti sakit kepala, stroke bahkan
jantung pun dapat teratasi.
Jurnal Protaglandins, Leukotrienes and Essential Fatty
Acids yang diterbitkan Harcourt Publishers Ltd mengungkapkan, cengkeh memiliki
kemampuan antikoagulan (pencegah penggumpalan darah). Daya kerjanya sama hebat
dengan aspirin.
Salah seorang ilmuwan dari University of Wisconsin
Amerika Utara juga mengungkapkan, cengkeh mengandung suatu senyawa antibeku
darah. Zat ini dapat melonggarkan pembuluh darah jantung yang tersumbat.
Lantaran bisa melancarkan peredaran darah itu pulalah, cengkeh
dipercaya mampu mengatasi masalah lemah syahwat atau impotensi. Jika cengkeh
dapat melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh, tentu mantap juga
melancarkan aliran darah menuju penis. Sayangnya, anggapan yang satu ini perlu
pembuktian lebih lanjut.
Dari berbegai penelitian, diketahui cengkeh berkhasiat
sebagai antibakteri alami. Dalijit Arora, seorang ahli mikrobilogi dari India
membuktikan, cengkeh dapat membunuh hampir semua bakteri penyebab penyakit yang
ditelitinya, termasuk bakteri-bakteri ‘bandel’ yang sudah kebal dengan racun
obat-obat antibiotika.
Berdasarkan penelitian ini dapat dimengerti, mengapa para
herbalist menempatkan cengkeh sebagai tumbuhan pengobat radang. Sebab radang
bisa dipicu oleh infeksi bakteri.
Cengkeh juga dikenal dapat mengobati batuk dan rasa tak
nyaman di perut. Lebih dari itu, ia juga bisa digunakan sebagai obat bius.
Kandungan kimiawinya memungkinkan cengkeh menjadi obat anestesi lokal. Dalam
dunia farmasi, serbuk daun cengkeh sering digunakan sebagai obat penghilang
rasa sakit. Selain itu juga bisa menghilangkan nyeri dan ngilu akibat sakit
gigi.
Penyakit lainnya yang bisa disembuhkan oleh cengkeh,
antaranya, sakit perut, mual, muntah, masuk angin dan perut kembung, terlambat
haid dan rasa sakit sewaktu haid, keputihan, radang lambung (gastritis),
cegukan (hiccups), asam urat tinggi, sinusitis, rematik, dan campak, batuk,
suara serak, TBC, dan meningkatkan nafsu makan.
Untuk masuk angin, ambil 10 butir cengkeh, seduh
dengan air panas, lalu minum sebagai teh. Menyembuhkan mual atau muntah. ambil
10 butir cengkeh, 20 gram asam jawa, dan gula aren secukupnya. Rebus bahan
dengan 400 cc air sampai bersisa 200 cc. Saring air rebusan. Minum selagi
hangat 2 kali sehari, masing-masing 100 cc.
Bagi penderita sakit kepala, sediakan 5 butir cengkeh, 5
gram kayu manis, 5 gram biji pala, dan 5 butir merica. Haluskan hingga menjadi
bubuk. Seduh dengan 100 cc air panas, kemudian minum.
Sakit perut karena haid, segera sediakan 5 butir cengkeh,
7 butir ketumbar, 10 gram kunyit, dan 5 gram biji pala. Setelah dicuci, rebus
bahan dengan 400 cc air hangat tersisa 200 cc. Saring, lalu minum air rebusan
selagi hangat.
Untuk penderita rematik dan asam urat tinggi, sediakan 5
butir cengkeh, 200 gram ubi jalar merah, 5 butir kapulaga, 5 gram biji pala, 1
gram kayu manis, 15 gram jahe merah, dan 10 butir merica. Rebus bahan dengan
1.500 cc air hingga tersisa 500 cc. Minum air rebusan dan ubi jalarnya dimakan.
Penyakit sinusitis, segera ambil cengkeh secukupnya.
Keringkan, lalu giling sampai jadi bubuk. Tiupkan ke hidung dengan menggunakan
sedotan dengan takaran secukupnya.
Untuk sakit gigi, sangrai 10 butir cengkeh sampai hangus.
Giling sampai halus, masukkan kelubang gigi secukupnya, lalu tutup dengan kapas.
Lakukan 2 kali sehari. Cara lain, sumbat gigi yang berlubang dengan kapas yang
telah ditetesi minyak cengkeh.
Gigi rusak juga dapat diobati denggan cengkeh. Ambil
20 helai daun cengkeh yang belum tua, rebus dengan 600 cc air. Setelah air
rebusan dingin, gunakan untuk berkumur-kumur berulang kali. Jemur daun sirih
tadi lalu kunyah.
Bau mulut tak sedap, segera ambil 10 butir cengkeh.
Setelah dicuci, seduh dengan 200 cc air panas. Diamkan selama 5 menit. Saring
airnya dan gunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan setiap hari secara rutin.
Penyakit kolera dan menambah denyut jantung, bisa
diobati dengan bunga cengkeh yang sudah kering. Caranya, cengkeh dikunyah dan
diminum airnya, dilakukan setiap hari. Minyak cengkeh juga dapat memperkuat
lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih.
Bagi penderita campak, sediakan 10 biji bunga cengkeh dan
gula batu. Bunga cengkeh kemudian direndam sama air masak semalam,
kemudian ditambah dengan gula batu dan diaduk sampai
merata. Setelah itu diminum sedikit demi sedikit
Untuk keperluan menghitamkan alis mata, sediakan 5-7 biji
bunga cengkeh kering dan minyak kemiri. Lalu bunga cengkeh dibakar sampai
hangus, kemudian ditumbuk sampai halus dan ditambah dengan minyak kemiri
secukupnya. Setelah itu, dioleskan pada alis mata setiap sore hari.
Selain bunganya, minyak cengkeh juga memiliki khasiat
hebat. Ia termasuk kategori minyak atsiri, yang dapat digunakan sebagai
pengobatan alternatif. Minyak cengkeh dikenal sebagai antibiotik, anti-virus,
anti-jamur dan memiliki khasiat sebagai antiseptik. Selain itu ditemukan pula
sekitar 60-90 persen eugenol dalam minyak cengkeh.
Kandungan lain yang tedapat di dalamnya adalah zat
mangan, asam lemak omega 3, magnesium, serat, zat besi, potasium dan juga
kalsium. Vitamin yang diperlukan oleh tubuh juga ada di dalamnya terutama
vitamin C dan vitamin K.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa minyak cengkeh
dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh
secara alami, memperlancar sirkulasi darah, meningkatkan metabolisme serta
membantu mengatasi stres dan depresi.
Untuk memperbaiki kondisi pernapasan, terutama penderita
pilek, hidung tersumbat, infeksi virus, asma, TBC atau bronchitis bisa
menggunakan minyak cengkeh. Minumlah campuran 10-15 tetes minyak cengkeh dalam
segelas air matang. Ini juga efektif untuk mengatasi gejala sakit tenggorokan.
Untuk sakit gigi, zat eugenol yang terkandung dalam
minyak cengkeh, bisa menjadi pembunuh rasa sakit sekaligus bakteri dan jamur
secara alami. Teteskan minyak cengkeh dan minyak zaitun ke bola kapas, lalu
tempelkan pada gigi yang berlubang atau sakit. Teknik ini juga bisa mengurangi
peradangan.
Mengurangi nyeri otot dan sendi, dikarenakan dalam minyak
cengkeh terdapat kalsium, minyak omega 3 dan zat besi. Semuanya dapat
berkontribusi dalam menguatkan sendi dan tulang di tubuh. Minyak cengkeh juga
bisa merawat kondisi kulit, terutama mengobati bekas gigitan serangga dan
mengurangi kemungkinan infeksi.
Sekedar peringatan, bagi orang yang memiliki sensitifitas
tinggi (hipersensitif), sebaiknya berhati-hati dalam penggunaannya untuk
menghindari reaksi alergi. Selain itu, bagi orang yang sedang mengonsumsi obat
antikoagulan (pengencer darah) atau obat antiplatelet, sebaiknya
mempertimbangkan kembali untuk menggunakannya dan berkonsultasilah terlebih
dahulu dengan dokter.
Walau memiliki banyak khasiat, sayangnya banyak pohon
cengkeh yang saat ini ditebang. Para petani cengkeh selama ini hanya
memperuntukkan cengkehnya untuk keperluan campuran rokok kretek. Begitu harga
anjlok, mereka beramai-ramai menebang pohon cengkehnya.
Mungkin untuk keperluan kesehatan keluarga, ada baiknya
cengkeh ditanam di halaman. Minimal sebagai tanaman pot, dengan sistem tumbuhan
yang telah dibonsaikan.
Sumber : tipspetani.blogspot.com/
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar