Cara Beternak Ikan Gabus







Diposting oleh poer cepuk on Jumat, 06 Maret 2015

Hal-hal atau Ketentuan yang harus diperhatikan pada tingkat pemijahan ikan gabus al:
Dataran rendah yang memiliki pH airnya netral atau agak alkalius (pH rendah), yaitu antara 7-7,59.
Tempat yang memiliki ketinggian kurang dari 800 meter dari permukaan air laut.
Suhu tempat optimal airnya antara 28-31 ° C

Air di kolam harus tenang, pemasukkan air pada kolam yang diperlukan untuk mengganti air yang meresap dan menguap.

Berikan tanaman air yang mengapung, untuk menyimpan telut-telurnya.
Kolam ketinggian terlebih dahulu dan diberi pupuk secukupnya
Setelah dipupuk baru aliri air, dan air pada kolam memiliki ketinggian 50-75 cm.
Sedangkan kedalaman kolam pemijahan 70-100 cm dan harus berair tenang.

Menyiapkan Induk Ikan Gabus
Calon induk yang mulai dewasa sebaiknya diperlihara dalam kandang kayu berukuran 3 x 1,5 x 2 meter, dilengkapi dengan roket dan drum sebagai pelampung berukuran 1,5-2,0 kg. Adapun padat tebar induk dengan sangkar ukuran tersebut adalah 5 ekor per meter.

Komposisi Pakan untuk Ikan Gabus
Tepung ikan 35%
Dedak halus 30%
Menir 25%
Tepung kedelai 10%
Vitamineral 0,5%
Pemberian pakan dilakukan 5 hari dalam seminggu dan setiap pemberian pakan sebanyak 5%, yakni pagi 2,5% sore 2,5%, dari bobot ikan yang dipelihara.

Setelah indukan ikan gabus dimasukkan ke dalam kolam, gabus jantan akan membuat sarang selama 1-2 hari, sarang tersebut berupa potongan-potongan tanaman air. Maka itu menyediakan sarang itu diberikan tanaman air yang mengapung (eceng gondok atau persicilata) pada bagian pasok kolam.

Proses Pemijahan Ikan Gabus
Setelah sarang siap, ikan jantan biasanya melakukan maneuver untuk memikat iakn betina. Jika telah ada betina yang terpikat, maka dua sejoli ini akan berkejaran, lalu berdampingan di bawah sarang, pemijahanterjadi di bawah sarang.

Induk betina lalu bertelur. Telur yang telah dibuahi ditempelkan pada tanaman air dan dijaga oleh induk jantan. Hal ini dimaksudkan agar telur aman dari gangguan ikan lain yang bersifat predator. Diameter telur yang terbuahi sekitar 1,25-1,55 milimeter.

Seekor induk ikan (tergantung besarnya) bisa menghasilkan ratusan butir telur. Biasanya, telur akan menetas setelah 2-3 hari dari waktu pembuahan / pemijahan. Namun, biasanya telur yang berhasil menetas hanya setengahnya saja.

Kantong kuning telurnya akan habis setelah 4 hari kemudian. Karena telur dan larvanya yang baru menetas bersifat mengapung, sebaiknay diberi naungan atau pelindung agar terhindar dari tetesan air hujan atau sinar matahari secara langsung.

Pemijahan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau. Pada musim penghujan, telur atau benih banyak yang mati karena jatuh ke dasar kolam akibat teetsan air hujan. Air hujan dapat merusak sarang atau tentang larva yang baru menetas.

Namun, jika pemijahan tetap akan dilakukan pada musim penghujan, sebaiknya tempat pemijahan diberi tutup peneduh agar air hujan tidak langsung jatuh pada sarang. Selain itu, tutup juga bisa berfungsi melindungi benih dari sinar matahari langsung.

Larva gabus yang baru lahir tidak memakan pakan. Hal ini disebabkan karena ikan-ikan tersebut masih memiliki cadangan makanan. Baru setelah empat hari, larva akan memakan protozoa dan ganggang yang ada dikolam.




{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar